Firman Kaukabah
Minggu, 15 Juli 2018
Selasa, 17 Mei 2016
JWB- - - - -
TOLONG JEK PA PADEH KARENA INI YANG AKU KIRIM
Chapter 3 Review Questions
SECTIONS
3.1–3.3
R1 | Suppose the network layer provides the
following service. The network layer in
the source host accepts a segment of maximum size 1,200 bytes and a destination
host address from the transport layer. The network layer then guarantees to
deliver the segment to the transport layer at the destination host. Suppose
many network application processes can be running at the destination host.
a. Design
the simplest possible transport-layer protocol that will get application data
to the desired process at the destination host. Assume the operating system in
the destination host has assigned a 4-byte port number to each running
application process.
è We will call this protocol Simple Transport
Protocol (STP). The protocol then accepts from thesending process a chunk of
data not exceeding 1196 bytes, a destination host address, and adestination
port number. It adds a four‐byte header to each chunk and puts the port numberof the
destination process in this header. It then gives the destination host address
and theresulting segment to the network layer. The network layer delivers the
segment to STP at the
b. Modify
this protocol so that it provides a “return address” to the destination
process.
è The segment now has two header fields: a source
port field and destination port field. At thesender side, STP accepts a chunk
of data not exceeding 1192 bytes, a destination host address,a source port
number, and a destination port number. STP creates a segment which containsthe
application data, source port number, and destination port number. It then
gives thesegment and the destination host address to the network layer. After
receiving the segment,STP at the receiving host gives the application process
the application data and the source portnumber
c. In
your protocols, does the transport layer “have to do anything” in the core of
the computer network?
è No, the transport layer does not have to do
anything in the core; the transport layer “lives” inthe end systems.
P3.
UDP and TCP use 1s complement for their checksums. Suppose you have the
following three 8-bit bytes: 01010011, 01100110, 01110100. What is the 1s
complement of the sum of these 8-bit bytes? (Note that although UDP and TCP use
16-bit words in computing the checksum, for this problem you are being asked to
consider 8-bit sums.) Show all work. Why is it that UDP takes the 1s complement
of the sum; that is, why not just use the sum? With the 1s complement scheme,
how does the receiver detect errors? Is it possible that a 1-bit error will go
undetected? How about a 2-bit error?
UDP and TCP use 1's complement
for their checksums. Suppose you have thefollowing three 8-bit bytes: 01010011,
01100110, 01110100.
a. What is the 1's complement of the
sum of these 8-bit bytes? (Note thatalthough UDP and TCP use 16-bit words in
computing the checksum, for thisproblem you are being asked to consider 8-bit
sums.) Show all work.
01010011
+ 01100110
|
10111001
+01110100
|
One’s
Complement = 11010001
|
|
10111001
|
00101110
|
b. Why is it that UDP takes the 1's
complement of the sum; that is, why not justuse the sum?
è UDP takes the 1’s complement of the sum, because it
is easier to detecterrors.
c. With the 1's complement scheme, how does the
receiver detect errors? Is itpossible that a 1-bit error will go undetected?
How about a 2-bit error?
è The receiver knows if there are errors if the sum
contains a zero.It is notpossible for a 1bit error to go undetected.However, it
is possible for a2bit error to go undetected.
Chapter 6
Review Questions
SECTION
6.1
R1. What does it mean for a wireless network to
be operating in “infrastructure mode?” If the network is not in infrastructure
mode, what mode of operation is it in, and what is the difference between that
mode of operation and infrastructure mode?
è In infrastructure mode of operation, each wireless host is connected to the
larger network via a base station (access point). If not operating in
infrastructure mode, a network operates in ad-hoc mode. In ad-hoc mode,
wireless hosts have no infrastructure with which to connect. In the absence of
such infrastructure, the hosts themselves must provide for services such as
routing, address assignment, DNS-like name translation, and more.
R2. What are the four types of wireless networks
identified in our taxonomy in Section 6.1? Which of these types of wireless
networks have you used?
è a) Single hop, infrastructure-based
è b) Single hop, infrastructure-less
è c) Multi-hop, infrastructure-based
è d) Multi-hop, infrastructure-less
R9. Describe how the RTS threshold works.
è Each wireless station can set an RTS threshold such that the
RTS/CTS sequence is used only when the frame is longer than the threshold. This
ensures that RTS/CTS mechanism is used only for large enough frames.
Jumat, 23 Mei 2014
Phortopolio Aplikasi Percakapan Menggunakan Data Base
Pada saat diperkenalkan App Inventor kita hanya tahu cara membuat percakapan bahasa inggris, berbeda dengan saya yang selalu mempelajari Eclipc karena menurut saya walaupun eclipc lebih sulit tapi pengembangannya lebih besar karana kita dapat menamabah fitur-fitur
Ide pembutan aplikasi percakapan inggris saya mengimplementasikan apa yang saya dapat dari pembelajaran android di kampus universitas madura bekerja sama dengan seamolec, yang saya dapatkan
1. membuat kamus/ tlanslater
2.pembuatan button suara/play sound
lalu yang menggabungkan kedua souce aplikasi tersebut dalam satu projek, tak puas saya mempelajarai souce TEX TO SPEECH untuk menggati button suara agar datanya tak terlalu besar. ni tampilan apliasinya sederhana tapi berguna
Apliksai percakapan bahasa inggri pada intinya untuk mempermudah siswa dalam belajar bahasa inggris dan insayaalah saya akan mengembangkan dan menambah data base.a (DB) agar kita bisa membuat percakapan langsung dari Android tampah harus pasang parsel di App Inventor
Ide pembutan aplikasi percakapan inggris saya mengimplementasikan apa yang saya dapat dari pembelajaran android di kampus universitas madura bekerja sama dengan seamolec, yang saya dapatkan
1. membuat kamus/ tlanslater
2.pembuatan button suara/play sound
lalu yang menggabungkan kedua souce aplikasi tersebut dalam satu projek, tak puas saya mempelajarai souce TEX TO SPEECH untuk menggati button suara agar datanya tak terlalu besar. ni tampilan apliasinya sederhana tapi berguna
Apliksai percakapan bahasa inggri pada intinya untuk mempermudah siswa dalam belajar bahasa inggris dan insayaalah saya akan mengembangkan dan menambah data base.a (DB) agar kita bisa membuat percakapan langsung dari Android tampah harus pasang parsel di App Inventor
Minggu, 12 Januari 2014
TUGAS AKHIR KDPJJ
unduh file pdfnya Klilk di sini
PENDIDIKAN JARAK JAUH
Pendidikan pada dasarnya
merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui pendidikan,
potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi
mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau
pekerjaan. Tugas pendidik dalam hal ini adalah memfasilitasi peserta didik
sebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi
kompetensi sesuai dengan cita-citanya.
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
menurut Dohmen (dalam Rahadi, 2008) adalah suatu bentuk pembelajaran yang
dilakukan secara jarak jauh dengan menggunakan bantuan media. Makna PJJ
merupakan kebalikan pendidikan langsung (direct education) atau pendidikan
melalui tatap muka. Sedangkan menurut Moore (dalam Rahadi, 2008), PJJ adalah
suatu metode pembelajaran dimana proses pengajaran terpisah dari proses
belajar, sehingga komunikasi antara pengajar dengan si belajar harus
difasilitasi dengan media cetak, media elektronik atau media lain.
PJJ adalah sekumpulan
metode pengajaran dimana aktivitas dosenan dilaksanakan secara terpisah dari
aktivitas belajar. Pemisahan kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik,
misalnya karena peserta didik bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi
pendidikan. Pemisahan dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang
memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi
institusi pendidikan namun
tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan
kegiatan dosenan dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari PJJ. Selain
itu dalam PJJ juga menggunakan bermacam metode pembelajaran yang
dikomunikasikan melalui media media pembelajaran, berupa media elektronik,
media cetak, internet dan lain sebagainya.
PENDIDIKAN JARAK JAUH DI MADURA
Madura
merupaka pulau yang terbagi empat kabupaten diantaranya Pamekasan, Sampang
Bangkalan dan Sumennep melihat lokasi Madura yang sangat luas, apalagi banyak
kawasan pedalaman sehingga akses menuju ke institusi pendidikan menjadi kendala
bagi peserta didik, saya coontohkan di kabupaten sumenenp yang terdiri dari
pulau. Hal ini merupakan peluang bagi PJJ. Namun merupakan tantangan yang besar
karena di berbagai daerah kepulauan masih tidak tersentuh oleh teknologi
teermasuk jaringan internet
Sebagai
besar lembaga pendidikan di Madura belajar dengan sistem Tatap Muka di mana peserta didik dan pendidik berada
dalam satu ruangan, berbeda dengan
sistem Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ
yang
mana memanfaatkan teknologi sebagia media penyampaian dalam pembelajaran.
Bisa
dikatakan sistem pembelajaran di madura di dominasi sistem tatap muka, bahkan
jarang kita mendengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di madura. Banyak
faktor kenapa kita harus menerapkan konsep PJJ,
Namun masih banyak kendala yang kita harus benahi untuk mendukung konsep
PJJ di Madura.
Adat
prilaku ANDHEP’ASOR di madura masih kentak sehingga kalau kita belajar
harus ada peserta didik dan pengajarr dalam suatu ruangan. Orang madura bilang MUROK
yang artinya belajar, sehingga kalau kita belajar menggunakan media
internet sebagai penyampaian bisa dikatakan tidak menghormati guru: kita contohkan kalau kita mengirim pesan
singkat/SMS maka kita di anggap tidak sopan, begitu sebaliknya konsep PJJ dalam
pendidikan namun melihat dari faktor pendorong
PJJ di Madura



Maka
Madurak layak mengadakan PJJ di lihat dari faktor
pendorong PJJ di Madura
tentuh masih banyak tantangang
yang lebih besar dalam menerapkan konsep PJJ
Madura mulai dari:




Banyak orang
diseluruh penjuru dunia mengakui bahwa pendidikan jarak jauh (PJJ) dapat
digunakan sebagai salah satu cara yang efektif untuk mengatasi permasalahan
pendidikan yang sulit diatasi dengan cara konvensional. Misalnya dengan
permasalahan yang ada di madura, banyak anak usia sekolah yang tidak dapat
mengikuti pendidikan konvensional karena tinggal di tempat yang jauh dari
sekolah, banyak anak maupun orang dewasa yang ingin memperoleh pendidikan
tetapi tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena harus bekerja
mencari nafkah pada jam sekolah, banyaknya orang pada waktu mudanya mendapatkan
kesempatan memperoleh pendidikan dan sekarang ingin mendapatkan kesempatan
kedua tetapi tidak meninggalkan pekerjaannya, banyaknya orang yang ingin mendapatkan
pendidikan tetapi tidak dapat karena cacat badan, sakit, tinggal di penjara,
tidak dapat meninggalkan rumah karena banyaknya urusan dan tanggung jawab
keluarga, dan sebagainya.
KARAKTERISTIK PJJ
Telah banyak ahli
yang membahas mengenai pengertian dan karakteristik pendidikan jarak jauh.
Walaupun agak sulit untuk mendapatkan satu definisi yang diterima oleh semua
pakar pendidikan jarak jauh, namun karakteristik pendidikan jarak jauh yang
dikemukakan oleh Keegan (dalam Hardhono, 2008) dapat dipakai sebagai acuan
dasar untuk pembahasan karakteristik PJJ. Berikut ini adalah karakteristik
pendidikan jarak jauh yang dikemukakan oleh Keegan, yaitu :
ü ada keterpisahan yang mendekati
permanen antara tenaga pengajar (guru atau dosen) dari peserta didik (siswa
atau mahasiswa) selama program pendidikan
ü ada keterpisahan yang
mendekati permanen antara seorang peserta didik (siswa atau mahasiswa) dari
peserta didik lain selama program pendidikan
ü ada suatu institusi
yang mengelola program pendidikannya
ü pemanfaatan sarana
komunikasi baik mekanis maupun elektronis untuk menyampaikan bahan ajar
ü penyediaan sarana
komunikasi dua arah sehingga peserta didik dapat mengambil inisiatif dialog dan
mengambil manfaatnya.
Jadi dari uraian
karakteristik pendidikan jarak jauh kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar
adalah ciri yang khas dari pendidikan jarak jauh. Pemisah kedua kegiatan
tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta didik bertempat
tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat pula jarak
non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya
dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran di institusi tersebut. Keadaan seperti ini terjadi misalnya karena
pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan.
Jarak sebagai pemisah
hendak diatasi melalui pendidikan jarak jauh dengan memanfaatan rancangan
instruksional dan rancangan interaksi supaya kegiatan belajar yang dirancang
dengan sugguh-sungguh dapat tercapai. Teori yang berkembang sebagai hasil dari
upaya untuk mengatasi jarak dalam kegiatan ini dikenal dengan teori jarak
transaksional. Karena ciri khasnya adalah keterpisahan jarak baik dalam arti
fisik dan non-fisik maka kegiatan pembelajaran tatap muka dapat dikatakan
terjadi dalam frekuensi yang rendah. Isi pembelajaran disampaikan
melalui media dalam
berbagai jenis sedangkan komunikasi/interaksi antara peserta didik dengan
tenaga pengajarnya atau dilakukan dengan memanfaatkan sarana komunikasi. Dengan
demikian program pendidikan dapat diikuti dari dari mana saja dan kapan saja
selama media belajar dan sarana komunikasi dua arah tersedia supaya peserta
didik dan tenaga pengajarnya dapat berinteraksi untuk membahas isi pembelajaran
PJJ Sebagai JEMBATAN PENDIDIKAN
Sebelum pembahasan mengenai pendidikan jarak jauh melalui internet ini
dilakukan kiranya perlu dibahas terlebih dahulu mengenai arti jauh dalam
istilah ”pendidikan jarak jauh” dan bagaimana cara menjembatani jarak itu.
Menurut Moore (1983) jarak antara siswa dan guru dalam pendidikan jarak jauh
hanya dipandak dri segi jarak fisik dan geografis saja melainkan harus dilihat
sebagai jarak komunikasi dan psikologis yang disebabkan karena keterpisahan
siswa dan guru. Dewey dalam Moore (1903) menjelaskan bahwa transaksi pendidikan
merupakan interaksi antara individu; lingkungan dan prilaku yang terjadi dalam
situasi tertentu. Jembatan pendidikan dalam sistem PJJ terjadi antara siswa dan
guru dalam situasi yang bersifat khusus yaitu keterpisahan mereka satu dari
lainnya. Jarak dalam sistem pendidikan
jarak jauh merupakan jarak komunikasi dan jarak psikologis antara siswa dan
guru. Jarak transaksi ini dapat mengakibatkan perbedaan persepsi mengenai
konsep yang dijelaskan oleh guru melalui media dan pemahaman siswa mengenai
konsep itu. Oleh karena itu jarak itu perlu dijembatani supaya perbedaan
persepsi itu
berkurang atau
hilang. Menurut Moore (1983, 1996) jarak itu dapat dijembatani melalui
komunikasi dan percakapan (dialouge). Dialog atau komunikasi pembelajaran dapat
mengurangi jarak keterpisaan. Artinya makin mudah dan makin sering guru dan
siswa berinteraksi makin kecil kemungkinan terjadinya kesalah pahaman dalam
menafsirkan isi pelajaran. Jadi dalam sistem PJJ ini adanya interaksi aktif
antara siswa dan guru itu sangat penting supaya proses belajarnya dapat
terjadi.
Moore (1983, 1996)
juga mengatakan bahwa media yang digunakan untuk menyajikan isi pelajaran itu
sangat mempengaruhi ada tidaknya komunikasi, dialog, atau interaksi antara guru
dan siswa. Kalau media yang digunakan adalah TV, radio, atau buku kesempatan
siswa untuk berkomunikasi, berdialog, atau berinteraksi dengan guru sangat
kecil, kalau media yang digunakan adalah internet kesempatan bagi siswa untuk
berkomunikasi, berdialog, atau berinteraksi dengan guru secara relatif jauh
lebih besar.
Dengan perkataan
lain, bila media yang digunakan itu internet jarak interaksi antara siswa dan
guru kecil karenanya komunikasi dapat sering dilakukan sehingga kesalah pahaman
penafsiran isi pelajaran semakin kecil.
SISTEM PEMBELAJARAN MELALUI INTERNET
Dunia telah mengakui bahwa sistem PJJ
yang diselenggarakan selama ini merupakan wahana belajar siswa yang cukup
efektif. Lulusan PJJ dapat bersaing dengan lulusan sekolah konvensional di
pasar kerja di masyarakat. Banyak juga lulusan PJJ yang berhasil memasuki dan
menyelesaikan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dalam kedudukan yang sama
seperti lulusan sekolah konvensional. Namun kekurangan yang ada dalam
penyelenggaraan sistem PJJ yang selama ini berlangsung dan kemajuan di bidang
teknologi informasi telah mendorong banyak orang untuk menjajagi efektifitas
teknologi pembelajaran melalui internet yang diduganya dapat meningkatkan
proses belajar dalam sistem PJJ. Dalam sistem pembelajaran melalui internet isi
pelajaran disampaikan secara on-line. Karena itu sistem pembelajaran ini
seringkali diseut pembelajaran secara on-line. Dalam sistem pembelajaran ini
semua proses pembelajaran dapat dilakukan tanpa menuntut siswa hadir di ruang
kelas tertentu, tetapi mereka dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan
pelajaran seperti yang terjadi di kelas biasa. Karena dalam sistem pembelajaran
ini tidak ada ruang kelas atau kampus secara fisik maka sistem ini seringkali
disebut virtual learning, virtual classroom, atau virtual campus (Potter, 1997).
Selain dari pada itu, karena proses pembelajaran, dalam menggunakan internet,
maka sistem ini juga sering disebut e-learning.
Referensi
Rabu, 08 Januari 2014
KAMUUS ID-MADURA
Kamus Bahasa Indonesia Madura Plus Translate
MANTAP
bagi temen-temen yang mau nyobak-nyobah amplikasi ane lansung sed000ot
Senin, 06 Januari 2014
Kamus bahasa madura
Kamus Indonesia Madura
maaf kosa katanya masih belum full
kelebihan
*tidak memakai data base melaikan dop drow sehingga peka terhadap huruf kapital berbeda denagn yang pake data base
kamus bahasa madura klik di sini
Minggu, 10 Maret 2013
Langganan:
Postingan (Atom)